Japarr Kartun Jajanan Pasar - Harmony in Diversity - "Lestari Budaya Jajanan Pasar sebagai Warisan Kuliner Nusantara" - Liputan: NetT TransTV Trans7 RCTI MetroTV ANTV TVRI Bchannel MNCTV Ochannel DaaiTV KoranKompas Gatra TabloidPeluangUsaha dll - Japarr Kartun Jajanan Pasar - Harmony in Diversity - "Lestari Budaya Jajanan Pasar sebagai Warisan Kuliner Nusantara" - Liputan: NetT TransTV Trans7 RCTI MetroTV ANTV TVRI Bchannel MNCTV Ochannel DaaiTV KoranKompas Gatra TabloidPeluangUsaha dll

Merhandise Japarr - Kartun Jajanan Pasar

Merhandise Japarr - Kartun Jajanan Pasar

Boneka japarr kartun jajanan pasar

Boneka japarr kartun jajanan pasar

Ruang Japarr

Selasa, 27 Desember 2011

Navan: "jajanan pasar itu unik dan eksotis"

Source : Google

Ada yang menarik pada topik utama Kompas hari minggu kemarin. Mereka mengangkat tema jajan pasar sebagai topik feature utama. Bagi saya topik tersebut sangat istimewa, karena saya sendiri adalah penggemar berat jajan pasar. Tidak percaya? Ajak saya ke pasar terdekat. Pasti dengan mudahnya saya mencomot jajanan pasar yang ada, hehe...

Jika saya telusuri, ternyata kebiasaan makan jajanan pasar tumbuh dari waktu sarapan pagi saya. Hampir setiap pagi ada tukang sayur langganan lewat di depan rumah. Ibu selalu berbelanja bahan masakan dan bumbu dapur untuk menu sehari, plus sejumlah jajan pasar sebagai teman sarapan pagi. Tradisi secangkir kopi atau segelas susu plus jajanan pasar merupakan salah satu yang saya rindukan jika saya pulang kampung saat libur kuliah.

Di jogja, saya sendiri jarang makan jajanan pasar. Tapi saya selalu menyempatkan beli satu-atau dua potong saat saya ke kantin Fisipol atau ke bonbin. Pernah suatu kali saya bersama seorang teman rela ke Pasar Kranggan untuk membeli jajanan pasar. Dengan bermodal uang sepuluh ribu, kami mencomot sekitar 7-8 jajanan pasar. Saya puas.

Bagi saya, jajanan pasar itu unik dan eksotis. Saya suka bentuknya yang aneh-aneh. Rasanya juga aneh, tapi enak. Selain itu, bentuknya yang kecil membuat gampang habis sekali makan. Jajan pasar favorit saya diantaranya kue isi kacang hijau (saya tidak tahu namanya), klepon, kue lupis, dan kue kukus. Saya kurang suka jajanan pasar yang dibuat dari ketan, khususnya wajik, bagi saya makan ketan itu terasa penuh dan membosankan.

Saya nggak mau sok nasionalis dengan mengatakan jajanan pasar sebagai bagian dari tradisi, bla, bla, bla. Tapi saya akui kalau memang pada dasarnya jajanan pasar itu enak. Jauh sebelum kafe modern menyajikan roti yang di dalamnya ada coklat meleleh (apa, ya namanya?), kakek nenek kita sudah menerapkannya dalam klepon. Hey, gula jawa yang meleleh dalam bola bulat yang ditaburi serutan kelapa itu lezatnya eksotis, lho! Hahaha...
Akhir kata, ayo ke pasar. Bawa uang sepuluh ribu. Dan comot jajanan pasar.

Diposkan oleh Navan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar